Toleransi: Interaksi dan integrasi
Doc PenaYonda-Lapangan Illago
“Berbeda jangan disamakan, yang sama jangan dibedakan dengan itu kehidupan sehari-hari menjadi harmoni” Gus Dur.
“Bangsa ini, lahir karena adanya perbedaan karena itu, Jokowi jangan paksakan demi persatuan Indonesia ” Rocky Gerung
Kutipan di atas menunjukkan, ada tokoh Indonesia yang memiliki pandangan tentang perbedaan antara manusia. Menghormati hak orang lain untuk berbeda merupakan salah satu penerapan nilai Toleransi.
Toleransi adalah kemampuan untuk menerima dan menghargai perbedaan, terutama dalam hal agama, budaya, ras, dan pendapat. Toleransi memungkinkan interaksi dan integrasi yang harmonis antara individu atau kelompok yang berbeda.
Aspek-aspek Toleransi seperti ;Menerima perbedaan,menghargai keragaman,Tidak diskriminatif,menghormati hak orang lain,berempati.
Sewaktu di rumah singgah Generasi Anak Panah (GAP) di kota Wamena. Kami tinggal bersama 46 suku (berdasarkan Marga) di wilayah lapago.
Dengan demikian, Mengakui dan menerima perbedaan tanpa menghakimi, dan menghargai keunikan dan keberagaman budaya, agama, dan pendapat telah menjadi bagian dari kehidupan. Hal seperti ini disebut kehidupan yang ber-integrasi.
Kehidupan yang ber-integrasi ditandai dengan adanya penerapan nilai toleransi dari kehidupan sehari-hari. Cara memandang sesama manusia tidak kaku dalam artian bebas berinteraksi.
Bebas berinteraksi karena bagi dirinya sudah berintegrasi. Berinteraksi lebih dalam dari sekedar berinteraksi. Karena itu menumbuhkan nilai toleransi sejak dari pikiran yang terbentuk melalui latar belakang, pendidikan, dan pengalaman hidup sangatlah penting.
Sangat penting untuk Tidak membedakan atau mendiskriminasi orang lain berdasarkan perbedaan. Menghormati hak dan kebebasan orang lain untuk berbeda memahami dan menghargai perasaan dan pengalaman orang lain.
Dengan demikian kita dapatkan hubungan yang harmonis antara individu dan kelompok, mengurangi konflik dan kekerasan yang disebabkan oleh perbedaan, meningkatnya keberagaman masyarakat yang inklusif dan beragam, serta kemampuan untuk memahami dan menghargai perasaan orang lain, juga kepercayaan dan keamanan dalam masyarakat.
Sumber:
1. "Toleransi dan Keragaman" oleh UNESCO.
2. "Pendidikan Toleransi" oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
3. "Toleransi dan Empati" oleh Journal of Social Issues.
4.Gus Dur
5. Rocky Gerung
Komentar