Perempuan Bantu Papua
"Perempuan Bantu Papua” diceritakan dalam sebuah artikel oleh salah satu pegiat literasi Bug Maiton Gurik akrabnya dipanggil bug Mai, usai menemui penulis buku “Perempuan Papua Bangkit kembali Pada Posisi dan Selamatkan Bangsamu”. Alias Meri Babingga
Dalam cerita itu, Bug Mai utarakan kedekatan percakapan yang lugas,menampar ku untuk membaca berkali-kali.
Bug Mai juga sebutkan beberapa nama perempuan Papua yang menurutnya membantu Papua. Jadi saya penasaran untuk bertemu dengan mereka.
Saya berani, kalo ketemu! saya mau berikan kejutan yang tidak akan pernah mereka lupakan. Jadi saya mulai merencanakan cara untuk itu.
Setelah dipikir-pikir, setidaknya kejutan itu merebut kekuatan dan keberanian serta ketekunan mereka, lalu ditularkan kepada perempuan lain melalui tulisan, agar Mereka membaca bagaimana saya mengagumi dan memposisikan mereka sebagai pilar kekuatan untuk membantu keadaan apapun.
Dengan kekuatan perempuan, mereka membagi keadilan sosial sejak dari rahim.
Dengan keberanian perempuan, mereka menunjukkan perubahan positif dari keluarga, suku dan bangsa.
Dengan ketekunan perempuan, mereka memastikan generasi ada di masa depan.
Hanya dengan keberanian dan kekuatan perempuan, merebut hati yang batu, tuli akan mata, buta akan telinga, memunculkan kebenaran dari pembenaran.
Dengan senyum, mereka menyembunyikan luka bangsa, dengan nyanyian ratapan mereka menyuntikkan nasionalisme, dengan memilih jalan lawan arah, mereka melampaui mitos mitos kuno. Lalu mereka senantiasa belum didukung oleh komunitas akar rumput.
Hati kecil ini, merindukan, perempuanlah yang bantu Papua! kitalah yang membantu perempuan. Isi hati ini, mohon diterima sebagai “kejutan” dari PenaYonda.
PenaYonda
Tiom,23/01/25
Komentar