Yukwi Lakwi Wone

 

The Melanesian way

Dengan cara orang Melanesia



Setiap suku dan bangsa di muka bumi ini, memiliki cara cara yang bersifat kolektif dan juga individu. Di Indonesia sangat kaya dengan keberagaman adat istiadat dalam suasana kemajemukan. Untuk di Papua pada Suku Lani, memiliki cara tersendiri untuk memecahkan suatu persoalan yang dinamakan “Metode Yukwi Lakwi”.

Berangkat dari apa yang sudah dinamakan “motode Yukwi Lakwi” maka sebaiknya kita menggambarkan terlebih dahulu apa itu Yukwi Lakwi dari bahasa Lani kedalam bahasa Indonesia agar membantu kita menemukan esensi dari kata kata ini. 

Dalam frasa bahasa Lani, Yukwi artinya Alang-alang atau dedaunan yang digunakan sebagai alat untuk memasak bahan. Sedangkan Lakwi artinya menjelaskan kegiatan memasak Yukwi. Sementara Wone artinya konten tentang suatu hal. 

Sehingga dapat kita gambarkan sesuai kata-kata maka dapat didefinisikan Yukwi Lakwi Wone adalah sebuah cara mencari suatu hal yang belum diketahui kepastiannya dari rumusan pokok masalah melalui masak alang-alang.

Namun demikian, Secara filosofis Yukwi Lakwi  memiliki arti yang sangat dalam bagi pelaku atau pemilik tradisi ini. Dapat juga dipahami bahwa Yukwi Lakwi merupakan konten tentang mengidentifikasi pokok masalah dan cara orang Melanesia the Melanesia way untuk memastikan kebenaran dari beberapa pokok analisis masalah. 

Pokok-pokok analisis masalah didapatkan melalui diskusi di Honai laki laki (Kunume) sebagai tempat sakral adat istiadat. Dengan diskusi melahirkan ide-ide untuk memecahkan malapetaka yang menimpa di kehidupan yang dipengaruhi oleh suatu masalah yang telah terjadi namun belum diketahui sehingga perlu dicari tahu dan diselesaikan. 

Dengan demikian, mencari tahu akar persoalannya dengan pijakan pikiran, pada konflik atau perkara manakah yang keterlibatan mereka sehingga malapetaka masih menimpa klan atau marga pada keturunan keluarga tertentu. 

Memang sebuah masalah selalu memiliki konteks pada ruang dan waktu yang berbeda, namun efeknya terjadi berkesinambungan pada keturunan keluarga tertentu yang masih ada keterlibatan mereka dalam perkara yang dimaksudkan. 

Konteks Yukwi Lakwi lahir dengan adanya situasi “urgent dan sangat penting”, seperti keturunan meninggal karena ada wone yang belum diselesaikan secara adat untuk perdamaian. Selama hal itu belum dilakukan, keturunan akan terus meninggal. Itulah sebabnya Yukwi Lakwi dilakukan untuk memutuskan rantai kematian keturunan untuk keluar ke alam subur dan damai keturunan. 

Konteks lain dilakukan ketika ada ancaman, melalui teror, sindir, bunyi pelir (burung pembawa pesan) untuk memperingatkan bahwa ada masalah yang belum beres atau masih ada Hutang yang belum dikembalikan. Secara modern Yukwi Lakwi ini bisa diistilahkan seperti rekonsiliasi atau pemulihan. 

Hal ini juga bicara tentang cari kode Alam melalui masak dedaunan. Sebuah metode atau cara orang Melanesia untuk menunjukkan suatu perkara dalam bentuk simbol sehingga dapat memunculkan kebenaran hakiki dari ketimpangan yang dicari Tahu. 

Metode Yukwi Lakwi telah diterapkan leluhur orang Melanesia sebelum kontak dengan dunia luar. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pokok perkara berdasarkan Yukwi yang masih Mentah di antara dedaunan yang sudah termasak. Adanya Yukwi yang Mentah menunjukkan perkara yang dicari tahu. 

Selanjutnya menentukan dan memastikan lebih detail tentang; What, Who, Where, When and How (4W1H) Apa, Siapa, dimana, kapan dan bagaimana. Pada tahap ini perkara semakin jelas dan merencanakan untuk agenda selanjutnya.

Setelah tahap ini, akan dikeluarkan rekomendasi tindak lanjut seperti minta maaf atas kembalikan sesuatu sebagai bentuk perdamaian sehingga dapat terjadi pemulihan atau pengampunan permanen dengan doa bersama dan makan bersama kedua pihak yang sudah memiliki hubungan dalam masalah yang diselesaikan. 

Kemudian, melakukan tukar bicara(diskusi) di Kunume dan merumuskan pokok perkara dengan pasti lalu menetapkan dan memutuskan lalu tanam pohon tertentu sebagai simbol meterai yang hidup. Dengan demikian, dalam beberapa waktu memantau perkembangan pokok perkara bekerja untuk dirinya sendiri. 

Setelah menanam pohon tertentu sebagai mewakili meterai hidup, segala malapetaka dan ancaman tidak lagi menimpa atau rantai kematian keturunan terputus.  Berkat usaha manusia melalui metode Yukwi Lakwi ini Tuhan manifestasi atau kata lain Tuhan campur tangan. Tuhan terlibat dalam doa dan memutuskan ikatan kutuk, dendam, kebencian, yang terakumulasi sebagai malapetaka itu.  Tuhan hadir melalui usaha orang seperti Tuhan menjelma menjadi Yesus atau sama dengan manusia untuk menyelamatkan manusia. 

 Dengan demikian, mulai berkembang biak sebagaimana mestinya. Itulah sebabnya leluhur menurunkan metode Yukwi Lakwi ini di kalangan Suku Lani secara khusus dan pada umumnya di orang Melanesia. Pendidikan tentang kebudayaan dan kesukuan diwariskan kepada generasi melalui literasi lisan.

PenaYonda 

Adu'mama,4/1/25 

Komentar