Peran Orang Tua Murid Dalam Pendidikan
Pass jam 12 siang dan 15 sore lebih baik hindari jalan yang bertepatan dengan sekolah, karena pasti macet parah. Kemacetan yang terjadi di depan setiap sekolah karena antrian orang tua murid adalah sebuah fenomena yang tidak asing lagi di tempat, kota studi yang kami tingal. Jadi, fenomena ini, menimbulkan kemacetan tapi juga mengandung nilai tanggung jawab dan kepedulian orang tua karena itu kita mulai bicara disini....
Waktu masih anak anak kami pergi ke sekolah sendiri. Orang tua tidak pernah antar kami karena waktu mereka tidak cukup untuk lanjutkan kegiatan mencari nafkah, lagian jarak sekolah juga cukup jauh sekitar 23 Meter dengan medan yang naik turun, masuk keluar, berliku-liku, tapi bagi kami itu hal biasa saja karena akan berangkat ke sekolah dengan teman teman rame rame.
Orang tua tidak mengantarkan kami sehingga, kami belajar pulang pergi sekolah dengan mandiri begitu pula jenjang selanjutnya yaitu SMP dan SMA. Manfaat dari orang tua tidak antar, kami belajar mandiri, pertumbuhan motorik kami lebih kuat, kami bisa punya banyak waktu dengan teman, kami bisa bermain permainan apa saja bebas tanpa diawasi oleh orang tua. Situasi seperti ini, tidak mengapa jika konteksnya sekolah di pedalaman sekali.
Jika kita bicara dengan konteks sekolah di kota, paling tidak ada perbedaan yang bisa di amati, berdasarkan pengalaman. Orang Papua sangat jarang antar jemput anak setia hari (tidak semua). Sangat wajar jika memang belum punya kendaraan pribadi, atau orang tua tingal beda kota, atau memang orang tua pemalas antar jemput anak? Jika kita lihat faktor-faktor yang mempengaruhi pasti banyak sekali, jadi, disini kita baru mulai semacam sosialisasi pentingnya pendidikan yang perlu dipahami oleh setiap orang tua anak murid.
Ada sebuah kebiasaan di papua khususnya di Lanny jaya yang penting kasih uang jajan dan biarkan anak pulang pergi ke sekolah sendiri. Kebiasaan ini, perlu disadari dan bukan masalah kasih uang jajan kepada anak tapi ini berbicara tentang tanggung jawab, kasih sayang, perhatian, waktu sehingga pendidikan orang tua murid benar-benar menjadi dasar pendidikan yang baik bagi generasi.
Karena menurut kami, pendidikan yang baik dan berkelanjutan itu adalah teladan yang ditujukan oleh setiap orang tua dalam mendidik anak. Sehingga setiap hari tercipta universitas kehidupan, dengan melakukan ini, setiap orang tua sedang mendorong kemajuan anak, keluarga, suku dan bangsa.
Dengan melihat kondisi pendidikan di tanah papua khususnya di beam sampai kuyawage, psikologi anak sekolah di Papua sangat hancur dan kacau, akibat isu faktual, “gwen Wene” oleh karena itu peran orang tua sangat penting untuk mengetahui dan mendorong anak agar hak pendidikan tetap berjalan walaupun ada kemungkinan belum bisa maksimal.
Pada 25 Januari 2023, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura Debora Rumbino (ANTARA/HO-humas Pemkot Jayapura) Menghimbau kepada orang tua antar jemput anak. Hal ini diumumkan melalui media Jubi karena Isu Penculikan Anak. Pada bulan Februari (23/2023), di Wamena terjadi tragedi kemanusiaan, dari tembakan aparat kepada warga mengakibatkan 26 warga Papua Terkena tembakan, 9 diantaranya tewas tertembak. Pemicu tragedi ini tidak lain adalah pembiaran orang tua murid tidak antar jemput sekolah.
Jadi dari beberapa fakta ini menunjukkan, peran otang tua murid dalam pendidikan sangat urgen dan penting. Untuk mencegah segalah kemungkinan yang terjadi, beberapa media juga kabarkan seperti ini, “bahwa orang tua murid penuh di gapura sekolah untuk jemput anak masing masing”. Hal yang pasti karena orang tua murid takut anaknya diculik, yah sangat benar.
Harapan semua orang yang peduli dengan pendidikan pasti bilang budaya antar jemput ini tidak berhenti setelah isu penculikan anak mereda tapi tetap konsisten dan menjadi suatu kebiasaan tetap. Baik juga jika setiap sekolah buat aturan untuk orang tua murid wajib antar jemput anak dan tidak diperbolehkan untuk mewakili atau orang lain.
Komentar