Kehidupan Orang Asli Mamberamo Raya di Masa Depan
Sumber:GoodNews.id
Penulis: Raimon Tawane
Peradaban manusia yang sungguh amat tua dari berbagai aspek
kehidupan seperti, jasmani, rohani, kesehatan pendidikan, politik, ekonomi,
ilmu pengetahuan, budaya, seni, estetika, dan kenikmatan hidup ini meninggalkan
kesan yang buram. Mengapa demikian?, coba kita lihat kembali kehidupan orang
asli Mamberamo di masa lalu sebelum masuknya Agama dan Pemerintah dan sesudah
masuknya Agama dan Pemerintah.
Sebelum masuknya Agama dan Pemerintah, kehidupan orang asli
Mamberamo penuh dan lengkap. Saya mengatakan penuh dan lengkap karena setiap
kebutuhan khususnya makan, minum dan jika sakit tersedia juga obat tradisional
di alam sekitar. Sehingga dengan itu, mereka dapat melengkapinya sesuai dengan
kebutuhan tubuh dan kepentingan keberlanjutan kesehatan dan hidup. Pada ciri
khas dan prinsipnya, orang asli Mamberamo hidup berburu, meramu, tidak bisa
membakar bahan makanan di siang hari supaya tidak diketahui keberadaannya oleh
orang lain dan binatang buas. Pada saat itu adalah masa yang gelap, yang mana
orang asli Mamberamo tidak saling mengenal apalagi mengasihi. Jika terdapat
pertemuan antara satu orang dengan yang lainnya, maka mereka akan saling
membunuh. Kehidupan seperti itu berlangsung hingga pada kutub terang dan
garam.
Kutub terang dan garam ini adalah masuknya Agama yang
diikuti oleh pemerintah setelah jeda waktu yang cukup panjang. Jadi Agama
adalah organisasi pertama yang orang asli Mamberamo kenal dan ketahui sebelum
Pemerintah. Apa sebenarnya maksud dan tujuan Agama ini masuk ke Mamberamo?.
Singkatnya Agama masuk supaya orang Mamberamo melihat, mendengar, menerima,
mendapatkan keselamatan dari Tuhan Yesus dan menjadi pelaku kebenaran firman
Tuhan. Agama ini datang dan hadir di Mamberamo oleh kerja keras misionaris.
Kegiatan dan aktivitas apakah yang dilakukan oleh Misionaris?. Misionaris
bertemu dengan orang Mamberamo tersebut melalui pendekatan memamerkan sebuah
benda di pandangan mereka, seperti memperlihatkan pakaian yang berwarna
berkilau, memperlihatkan cahaya senter, memberikan garam yang dirasa oleh
mereka, dan juga kulit tubuh mereka menjadi salah satu objek yang menarik
perhatian yang mereka dapat bandingkan dengan kulit mereka. Itu adalah
pendekatan yang dilakukan sehingga orang-orang Mamberamo itu merasa betah dan
melakukan interaksi dengan mereka. Perubahan yang signifikan dapat terjadi
ketika diberikan pendidikan rohani, diselingi dengan ajaran pendidikan formal,
yakni mengenal Bahasa Indonesia, mengeja huruf, berhitung, membedakan warna,
belajar masak, belajar menyanyi, dan sampai pada titik pertobatan yang mana
orang-orang tersebut dapat dibaptis dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juru
Selamat.
Dengan pendidikan dan baptisan yang mereka terima, mereka
pun melakukan perubahan dalam kehidupan mereka, yang dimulai dari dalam diri,
keluarga, mempersatukan orang-orang Mamberamo lainnya. Cara berpikir mereka
sangat berbeda dari sebelumnya. Segala sesuatu yang mau mereka lakukan, mereka
harus sesuaikan dengan kebenaran firman Tuhan dan juga budaya dan norma-norma
adat lalu dilakukan. Nilai-nilai yang sangat kuat lakunya dalam kehidupan
mereka sehari-hari adalah mengasihi, bekerja sama dan saling membutuhkan yang
mencakup kesatuan dan persatuan sebagai makhluk sosial dan ciptaan Tuhan.
Kehidupan itu membawa mereka sampai pada era pemerintahan dan sekarang sudah
ada Kabupaten Mamberamo Raya.
Kehadiran Pemerintah secara independen pada tahun 2007 yang
diresmikan tanggal 15 maret sebagai tanggal HUT Kabupaten Mamberamo Raya ini,
menghadirkan berbagai macam sesuatu seperti halnya, pendidikan yang formal,
kesehatan dan obat-obatan modern, pembangunan fisik, pembangunan manusia,
pengenalan mata uang besar, politik sehat dan tidak sehat, ekonomi, budaya
modern meliputi judi, miras narkoba, pesta pora dan sex bebas sekalipun.
Peristiwa ini menggambarkan kehidupan yang dinubuat oleh Tuhan Yesus sebagai
akhir zaman. Apakah benar itu terjadi?. Berdasarkan keyakinan saya dan sudut
pandang tentang kebenaran firman Tuhan, bahwa benar firman Tuhan sedang
digenapi. Pada injil Matius 24:12. Dan karena makin
bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.
Kutipan firman Tuhan ini menyebutkan dengan benar situasi dan kondisi orang
Mamberamo saat ini yang tidak lagi hidup dalam kasih.
Dengan begitu, bagaimana masa depan orang asli Mamberamo
dengan melihat betapa lengkapnya fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan
pelayanan pemerintah serta Agama yang sangat memadai?. Orang asli Mamberamo
akan hidup sejahtera, makmur damai dan saling mengasihi, bahkan hidup dengan
baik apabila sistem pendidikan dapat dibenahi pada setiap daerah distrik,
kampung desa/masyarakat, dan keluarga dengan sungguh menyadari serta mengerti
pentingnya pendidikan di berbagai aspek seperti rohani, budaya dan kesehatan.
Pendidikan yang perlu dibenahi ini harus dilakukan kajian permasalahan yang
mendalam, penemuan solusi dan strategi yang baik dengan mengupayakan kebijakan
yang berkesinambungan. Sehingga dengan itu, orang Mamberamo akan mendapatkan
pendidikan yang baik dengan tujuan untuk membangun dan memajukan daerah
Mamberamo itu sendiri.
Komentar