Isu Penculikan Anak: Bagaimana Peran orang tua murid dalam pendidikan 

 

penayonda
                                                sumber: Doc-Jubi


Waktu masih anak anak saya pergi ke sekolah sendiri. Orang tua tidak pernah antar saya karena waktu mereka tidak cukup untuk lanjutkan kegiatan mencari nafkah, lagian jarak sekolah saya juga cukup jauh sekitar 23 Meter dengan medan yang naik turun, masuk keluar, berliku-liku, tapi bagi saya itu hal biasa saja karena saya akan berangkat ke sekolah dengan teman teman rame rame. 

Orang tua tidak mengantarkan kami sehingga kami belajar pulang pergi sekolah dengan mandiri begitu pula jenjang selanjutnya yaitu SMP dan SMA. 

Manfaat dari orang tua tidak antar, kami belajar mandiri, pertumbuhan motorik kami lebih kuat, kami bisa punya banyak waktu dengan teman, kami bisa bermain permainan apa saja bebas tanpa diawasi oleh orang tua. Semua hal ini cocok pada konteks saya dulu maksudnya saya sekolah di pedalaman Papua. 

Jika kita bicara dengan konteks sekolah di kota, paling tidak ada perbedaan yang bisa di amati, berdasarkan Pengalaman orang Papua sangat jarang antar jemput anak setia hari (tidak semua)tapi yang penting kasih uang jajan dan biarkan anak pergi sendiri.

 Kebiasaan ini, banyak orang yang bicara supaya bisa ubah, bukan masalah kasih uang jajan kepada anak tapi ini berbicara tentang tanggung jawab, kasih sayang, perhatian, waktu sehingga pendidikan menjadi hidup. 

Menurut saya pendidikan yang hidup itu teladan yang ditujukan oleh setiap orang tua dalam mendidik anak. Sehingga setiap hari tercipta universitas kehidupan, dengan melakukan ini, setiap orang tua sedang mendorong kemajuan anak, keluarga, suku dan bangsa west Papua. 

Hari ini kondisi pendidikan dan sikologi anak sekolah di Papua sangat hancur dan kacau, akibat isu faktual, oleh karena itu peran orang tua sangat penting untuk mengetahui dan mendorong anak agar hak pendidikan tetap berjalan walaupun tidak maksimal. 

Pada 25 Januari 2023, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura Debora Rumbino (ANTARA/HO-humas Pemkot Jayapura) Menghimbau kepala orang tua antar jemput anak. Hal ini diumumkan melalui media Jubi karena Isu Penculikan Anak. 

Beberapa media juga kabarkan bahwa orang tua murid penuh di gapura sekolah untuk jemput anak masing masing, hal yang pasti karena orang tua murid takut anaknya diculik, yah sangat benar.

Harapan semua orang yang peduli dengan pendidikan pasti bilang  budaya antar jemput ini tidak berhenti setelah isu penculikan anak meredah tapi tetap konsisten dan menjadi suatu kebiasaan tetap. Baik juga jika setiap sekolah buat aturan untuk orang tua murid wajib antar jemput anak dan tidak diperbolehkan untuk mewakili atau orang lain.

Komentar