Pemerintah wa…Otsus wa… Dob wa… Papua Merdeka.
sumber: Melanesia
Daerah
Otonomi Baru (Dob) adalah sub judul dari judul Otonomi Khusu, dan temanya adalah
Papua Merdeka. Otsus diberikan sebagai resolusi politik jakarta terhadap
keinginan Orang Papua merdeka sebagai sebuah bangsa yang berdaulat di hadapan
mata dunia. Dunia Internasional melalui senator amerika yang mendesak Presiden
RI, B.J.Habibie untuk segerah memberikan referendum kepada timor leste,aceh,dan
papua.(wikipedia). Dengan adanya tekanan desakan Senator Amerika sebagai aksi
maka reaksi istana RI adalah mengundang tim 100 dari papua untuk mendengarkan
langsung isi hati dan keinginan orang Papua.
dari beberapa rumusan hasil kongres pada organisasi resmi Presidium
Dewan papua (PDP) esensinya adalah Papua Merdeka. Oleh karena itu, pemerintah
RI rancang draf Otsus 21 tahun 2001 sebagai jawaban atau resolusi politik.
Dalam
buku Dr. Socrates Sofyan Yoman MA Berjudul Otonomi Khusus Telah Gagal telah
terungkap fakta-fakta kekerasan dan manipulasi kewenangan yang dilakukan
pemerintah indonesia secara masif dan konsisten. hal itu terlihat dari
pengakuan Gubernur papua lukas enembe pada 22 agustus 2019 di Mata Najwa
bahwasanya “ perdasus yang kami buat disebut otsus ples jakarta selalu menolak”
artinya Otsus bukan tentang uang tapi kewenangan. jakarta kasi uang tapi tidak
pernah lepas kewenangam sepenuhnya kepada pemerintah provinsi papua selama Otsus
berjalan. fakta ini menunjukan ketidak seriusan jakarta terhadap manusia papua
dan masalah yang tidak pernah terselesaikan. Dari pengalaman Otsus melahirkan
rasa ketidak percayaan dan trauma masa depan Papua yang kabur bersama
Indonesia. wujud dari kegelisahan ketidak percayaan itu diekspresikan dengan
berbagai macam cara menyatakan bahwa Tolak Dob, Otsus Almarhum, papua live
matter dan banyak lagi dari berbagai kalangan lapisan masyarakat di papua.
Pemerintah
indonesia terus memaksa dengan kewenangan yang dipegang didongkrak dengan
menggunakan kekuasaan yang berlebih (overPower) demi kepentingan politik
pembangunan diatas tanah Papua. Bagi pemerintah dengan melancarkan otsus dan dob menyelesaikan masalah Papua
disaat yang sama bagi orang papua menambah masalah dan memperpanjang
penderitaan orang papua dalam berbagai aspek karana pemerintah indonesia tidak
menyentuh akar persoalan yang sesungguhnya sudah menjadi isu Internasional
yaitu penentuan nasib sendiri sebagai
bagsa yang merdeka dan berdaulat.
Walaupun
ada perlawanan dan penolakan Otsus dan dob sudah disahkan. oleh karena itu
orang papua memandang dengan perspektif yang berbeda misalkan otsus dan dob adalah jalan perjuangan menuju
cita-cita leluhur bangsa papua kenapa demikian? mereka kasih tanpa kita minta.
mereka kasih barang itu bukan jawaban, sebab minta lain kasih lain makanya pada
tanggal 23 Alinda bilang "pemerintah wa… otsus wa… dob…tapi papua tetap
merdeka".
Komentar