Mati Bagi Generasi

 


Manusia tidak dapat membatah takdir Tuhan bahwa manusia harus meninggalkan dunia ini, dengan cara apapun dan orang menyebut nya almarhum. Pena yonda merangkum beberapa pandangan sesuai judul.

 

https://g.co/kgs/HL4UBF

Anehnya saya jumpa Orang seperti itu namanya Raymond Chang. Ia adalah penulis buku *kimia Dasar* _Konsep-Konsep Inti_. Ia telah menjadi almarhum tapi pikirannya masih hidup sebagai ilmu science. Dikalangan kimiawan terasa ia terlibat secara tidak langsung dalam memecahkan fenomena alam raya. Secara pribadi saya bertemu dengan beliau dengan membaca karya bukunya hebat sekali.



 

https://id.wikipedia.org/wiki/Socrates_Sofyan_Yoman


Menurut Dr Socrates Sopyan Yoman. Dadam artikel-Nya berjudul MENULIS UNTUK KEABADIAN MASA DEPAN ANAK DAN CUCU BANGSA WEST PAPUA “Menulis adalah suatu keabadian. Tulisan itu hidup selamanya ditengah rakyat dan bangsa west Papua. Pada suatu saat si penulis tiada, orang asing akan mengatakan, penulis sudah tiada. Sebaliknya, penduduk asli west Papua mengatakan, si penulis selalu hidup bersama, ada bersama kita, ia tidak pernah pergi, ia tidak jauh dari kita.”

https://www.facebook.com/pages/category/Personal-blog/Ones-Pahabol-110787870708019/

 

Menurut Dr. Ones Pahabol. M.M. Dalam buku-Nya berjudul PELANGI DI TANAH NINIA. “Eskalasi kehidupan yang menuju kepada kelimpahan diawali oleh benih yang harus mati dulu. Biji yang ditanam kelak akan menghasilkan kehidupan baru. Mati bagi dosa.

 

https://www.lowyinstitute.org/the-interpreter/papuas-education-malaise

Menurut Roy Kombian. Musisi dan Guru Pemuridan,(Wamena, 27 Januari 2016). Satu benih jagung mati ditanam menghasilkan satu tongkol jagung yang terdiri dari banyak biji baru.”

 


https://gosipnya.blogspot.com/2013/04/yohanes-surya.html

Kata Prof. Drs Yohanes Surya, SC,.Ph.D. “Tidak ada anak yang bodoh yang ada hanya anak yang tidak dapatkan guru yang baik”.

 

https://manado.tribunnews.com/2022/02/06/kisah-stephen-tong-pendeta-pengritik-kerasgerakan-karismatik-pendiri-gereja-reformed-injili

Menurut Dr.Stephen Tong. Dalam wawancara dengan judul: PENDIDIKAN KRISTEN: PANGGILAN ORANG TUA DAN GURU. ” Guru tidak mendapatkan pemasukan seperti pedagang, tetapi guru mendapatkan kesempatan untuk mengubah Dunia”.

 

Mereka semua memiliki unsur kesamaan dalam arti memikirkan generasi dari sudut pandang yang berbeda-beda. Mereka telah, sedang menyumbangkan sesuatu yang bernilai tinggi. Mereka memiliki misi tak terlihat bahwa mengajak Generasi saat ini untuk menulis. Dengan menulis kau belajar bicara.( Mayon Sutrisno).

 

Pesan Mereka yang saya muat  sebagai artikel ini,  agar mengetuk pintu hati kita sehingga dapat mengetahui potensi diri kita, dan menerapkan itu untuk Generasi Melanesia. Tanpa melihat apapun pekerjaan mu dan dimanapun anda berada. sebab namamu akan selalu hidup dalam sanubari Generasi seperti Mereka berkarya pada zamannya masing-masing.

 

Dirangkum Oleh “Penah Yonda”

 

 

Referensi:

https://Suara papua.com

https://youtu.be/EI2hmtN-Z94

https://pembaharublog.wordpress.com

Komentar