Walaupun ada orang tua yang tidak sah!Tidak ada anak yang tidak sah.

              Sumber: thinking room

Penulis temukan beberapa tulisan yang   berupaya melawan  stikma buruk terhadap anak. Pada tahun baru 2018 di jembatan bumiwonorejo Nabire Papua terdapat nyanyian "“Hitam Kulit, Keriting Rambut, Aku Anak Aibon” (Thinking room). 

Pada dinding Facebook Fanny bilasi ditulis oleh Rose dan bunda dengan tag 
#savewanitakuat
#mamamuda
#kamuhebat
 juga melakukan perlawanan   stikma buruk terhadap anak. Dalam penyelasannya kodrat wanita adalah berbadan, melahirkan, dan menyusui anak. 

Stikma model apapun itu lahir karena kurang adanya pemahaman. Karena itu penulis berupaya untuk edukasi pandangan pribadi agar menekang budaya labelisasi yang masih bertumbuh dikalangan masyarakat. 

Pada dasarnya manusia tidak terlepas dari kesalahan, entah itu sengaja ataupun sebaliknya.  Manusia berbuat kesalahan karena memiliki unsur biologis (Daging).  Contoh sederhana adalah berdoa dan bekerja. Berdoa tapi tidak bekerja maka yang didoakan tidak akan jatuh dari langit bugitu saja, karena manusia hidup dalam realita bukan dalam ilusi semata. Oleh karena itu penulis membahas hal ini dengan doa dan harapan memulihkan dan menguatkan setiap orang yang pernah lahir dan menerima stikma buruk seperti anak jalanan, anak aibon, pereman, anak terlantar dll. 

Jadi,cara pandang manusia terhadap anak tidaklah sama dengan Tuhan memandang


Walaupun ada orang tua yang tidak sah!
Tidak ada anak yang tidak sah. 

Banyak anak lahir tanpa direncanakan orang tua, bukan berarti anak lahir tanpa direncanakan Tuhan.

Tuhan merancang anak (Manusia) bukan karena merasa kesepian!
Tetapi Tuhan menciptakan anak melalui orang tuanya karena T U J U A N Tuhan dalam hidup anak. 


Ini adalah wujud dari kasih Allah. Kasih seperti ini sulit untuk dipahami.

Kelahiran anak bukanlah kesalahan orang tua tetapi anak terlahir dalam rencana Allah dalam kekekalan.

Hal yang orang tua pahami adalah tuhan titipkan seorang anak dikehidupan melakukan proses biologis agar bertanggung jawab memelihara dan membesarkan untuk mengerti Tujuan Tuhan dalam hidup anak itu. 

PenaYonda

Komentar