Tidak masalah aku dipukul asal saya dapat makan

sumber: Online

"Tidak masalah aku dipukul asal saya dapat makan" 

Karya: franson Dery Weya  

Kisa nyata diangkat dari cerita pengalaman  terhadap ibu tirinya 

Aku terlambat. Aku harus menyelesaikan pekerjaan mencuci peralatan makan secepatnya, kalau tidak aku tidak dapat jatah sarapan. Alasannya semalam aku tidak makan, jadi sekarang aku harus makan sesuatu. 

Ibu mondar mandir sambil berteriak kepada saudara saudara lelakiku. Aku bisa mendengar langkah langkahnya yang berat menuju dapur cepat cepat aku membilas lagi. Tapi terlambat. Ibu menarik ku dengan kasar. plak!

 Ibu memukul muka ku dan aku terjatuh. Aku tahu lebih baik aku menjatuhkan diri dari pada tetap berdiri dan dipukul lagi. Kalo aku tetap berdiri, ibu akan menganggap itu sebagai sikap membantah dan itu artinya beberapa pukulan lagi atau, yang paling ku takutkan, tidak di beri makan. 

Kemudian aku berdiri pelan-pelan sambil memiringkan muka ku agar tidak menatapnya, sementara ibu teriak di telinga ku. Aku menunjukkan sikap ketakutan, sambil terus menerus mengaguk seakan memahami arti ancaman ancaman yang keluar dari mulutnya. "Ya,ya." Kata ku dalam hati , "asalkan aku boleh makan. Pukul aku lagi, asalkan aku dapat makanan karena aku harus makan ". 

Satu pukulan lagi menyentakkan kepala ku hingga membentur pingiran dinging, aku meneteskan air mata sebagai tanda tak tahan menerima cemoohan ibu. Ibu lalu keluar dari dapur, tambaknya ia puas akan perlakuan nya terhadap ku. Aku menghitung langkah langkahnya untuk memastikan bahwa ia benar benar sudah Yau dari dapur, dan aku pun menarik napas lega. Sandiwara ku berhasil.
IBU BOLEH MEMUKUL KU SESUKA HATI NYA, TAPI AKU TAK MEMBIARKAN NYA MENGALAHKAN TEKADKU UNTUK BERTAHAN HIDUP.

Komentar