Sa Tahu Dari Dia
Baku Tipu Dalam Cerita Saya bermimpi tanpa menyadari takdir yang saya harus akui dan memeluknya dengan erat sampai akhir hidupku .
Kelahiran Ku Adalah Doa Nene 1
arah PenaYonda. di celah setumpuk sa pu kesibukan, sa sedang cicil menulis sebuah buku novel, tentang rahasia yang akan ketauhun setelah bukunya dicetak. kalo kamu penasaran, untuk saat ini kamu bisa ceck cavernya. cover novel salah satu sub judul sepeti dibawa ini.
Saya pernah hampir
tersesat mencari takdir Tuhan di hidupku sebelumnya, jadi saya tahu persis apa
yang akan dialami para anak cucu ku di kemudian hari. Berdasarkan pengalamanku
jalan yang mereka akan tempuh adalah seperti sungai Nummba (sungai hitam) di
daratan kwiyawagi kab. Lanny jaya papua.
Akan tetapi jalan yang berliku-liku seperti sungai Nummba dan sejahu kehidupan memandang seperti daratan
kwiyawage itu juga sangat membingungkan jika mereka menyadarinya.
Saya tidak ingin mereka menyesal dan katakan dilahirkan
dalam keluarga yang serba kekurangan,
tapi saya hanya bisa berpikir tanpa
menjadi kenyataan, karena mereka sudah lahir melalui hidupku. Saya tidak pernah
menyankah bungga-bungga angkrek bertunas padaku dan mengarahkan mereka ke jalan
yang kelihatan seperti air terjun Era dan Ninu, agar tidak bingun melewati
sungai Nummba dan luasnya daratan kwiyawage. Bunga-bunga ankrek adalah purtri-putriku
yaitu:
1. Dorina wenda S.kes
2. Tina wenda S.Pd
3. Mery wenda
4. Yandina wenda S.Pd
5. Yami wenda M.Pd
6. Mira wenda S.E
Saya punya kerinduan besar bahwa tuhan
memberikan seorang putra dianta wanita-wanita ini. Memikirkan hal ini merupakan
sebuah beban yang mumbuatku punya masalah dengan pelanet bumi ini. Saya tidak
bisa lagi punya seorang nagawan(putra kebangaan) kerna ayah dari ke enam
angkrek-ku telah mendauluhi cangkar raya.
Saat itu, saya mulai bergosip siang dan malam kepada tete manis bahwa suatu
hari akan menjadi kenyataan kumi inangelame ndarak-melalui
bunga-bunga angkrek-ku. Hati ini sangat bergembira kareana hal itu dinyatakan
melalui Mery wenda. Mery wenda adalah anak-ku yang ketiga, yang telah
melahirkan, Kumi Inangelame Ndarak (Putra
Tungal Diantara Wanita) yang sekaligus menjadi cucu-ku. Saya adalah
Dortin Yoman nene dari Putra Tungal.
Kata Putra Tungal Diantara Wanita. Saya tahu kelahiranku
dari nene-ku bahwa saya lahir pada
Tangal 18 Desember 1999 di kampung Oma
Abume saat ini sering disebut adu,mama Distrik Jugungwi Kabupaten Lanny Jaya Papua.
Tuhan menetapkan bersama keluarga ku diatas tanah merah
berrumput hijau tak menentu, dengan kondisi geogerafis yang berliku-liku, kolang-kaling, bukit dan lembah
ditumbuhi pepohonan yang memberi kesejukan dan gunung-gunung berderet yang
telah melindunggi isi negeri Ku. Saya
bermimpi memiliki rumah mewah, berpakaian rapi, berbahasa Indonesia yang baik dan lancar seperti teman
teman saya yang lain. Tapi hati saya senang sekali karna ada kabar gembira,
kabar gembiranya adalah “ Saya Sudah Sadar”
berterimakasih kepada Tete manis.
saya sudah lahir melalui keluarga
ini. Ternyata rumah ku Honai yang berbentuk bulat ,pakaian ku Koteka
dan Sali, bahasaku adalah Lani Wene.
Saya tidak perlu inginkan kepunyaan orang lain, karena semua sudah Ada. Saya
bermimpi di jalur orang lain, memaksakan diri ku kedalam kebiasaan orang lain,
tidak menghargai harga diri atau reputasi ku sendiri, mental ku mandiri dan pekerja
keras itu, kini tidak lagi hidup dan mengalir di jiwa dan
raga karena aku dimanca habis-habisan,
akhirnya saya dijadikan orang yang pemalas, ternyata saya sedang mengklaim pikiran miskin,pengemis, manusia belum siap,
dan menjadikan saya sebagai alat penghibur atau lelucon oleh kaum materialisme di lingkugan saya di Indonesia. Saya dengan sadar penuh
menyatakan diriku sudah merdeka atas cerita ini, karena saya sudah sadar dan
mengerti (mind main) pikiran pokok
atau yang menjadi dasar pandangan unuk masa depan yang sungguh ada itu. Saya
tidak akan pernah ditipu lagi di sungai Nummba dan daratan Kwiyawage sampi
generasi ke generasi Papua.
Komentar