Rasa ini tertumpuk disini


Tanpa kusadari waktu berlalu, belum sempat kita habiskan waktu untuk bicara sebentar saja, terkadang mulutku menipu apa yang hendak disampaikan oleh hati, tidakah kau tahu situasi hati ini kacau balau mendengar suara mu menghibur duka hati ku.

 Menatap mu saja bagi ku menyenangkan jiwa namun itu hanyalah mimpi, rindu ini tertumpuk disini setengah mati, entah sampai kapan aku tersiksa dengan rindu ini.

 Kadang sa tra mengerti kenapa?

 Memangnya ini tentang apa?

 Apa yang merasuki tubuh jiwa dan raga terasa terapung di atas permukaan danau abema. Apakah kau dengar suara kedalam hati ku untuk bertemu? Memang kau keterlaluan'! Jawab kah..... Ataukah ku harus titipkan angin kurima yang berhembus untuk membawa kegelisahan jiwa ku sampai posisi terakhir mu sekarang juga.  

Sudahkah kau tahu segenap rindu yang telah terlanjur terkandung dalam dada, hanya saja dada tidak bersikap layaknya balon yang mudah pecah. Apakah kau perhatikan pesan pesan tersirat yang telah sa kasih kode dengan segala cara ku yang menurut mu seperti hal hal aneh yang harus diabaikan begitu saja? Sa bertanya tanya kepada sa pu rasa, Adakah kesempatan ku untuk mendengar suara mu, menatap mu bicara.


Entah kapan dan dimana saja, harapan ini senantiasa menunggu, menunggu dan menunggu. Jangan salahkan sa apabila saat sa dengar suara mu menoleh/mengalihkan pandangan dari mu, karena ini hanya getaran jiwa yang susah ditahan, karena su terlalu lama menahan rindu yang mendendam. Ijinkanlah sa untuk sa tata lagi lebih sederhana untuk bisa bicara saling berhadap-hadapan karena kamu bukan sa punya musuh. Kamu tahu musuh ku adalah rasa ku padamu yang selalu menunggu mu dalam harapan.

Komentar

Postingan Populer