GOOD GOSIP MENJADI GAYA HIDUP



 

Pada tahun 2015 adalah pertama kali saya dengar kata “Good Gosip” salah satu poin yang terkandung dalam kata Good Gosip adalah mengangkat kelebihan teman atau orang lain disekitar kita. Pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk berceritra tentang kebaikan  atau keburukan orong lain. Dalam kultur penulis pada suatu keluarga berhasil menjadi orang bercukupan maka sebagian dari keluarganya akan menaruh harapan dan kehidupan bergantung padan-Nya hal ini secara kasar saya sebut hidup numpang numpang atas keberhasilan keluarga. Kemudian suatu ketika orang yang bercukupan ini, belum bisa memenuhi keinginan dan harapan keluarga besarnya  maka disaat itu benih Gosip atau cerita buruk sudah mulai, dibahas dimana-mana seolah-olah kehidupan sudah mau kiamat. Hal ini terjadi karena pola pikir yang belum maju bagaimana memikirkan hidup mandiri atau berdiri diatas kaki sendiri. Jadi kebiasaan menceriterakan keburukan orang lain saya sebut Gosip.

 

Beberapa artikel menunjukkan kecenderungan gosip dilakukan oleh kaum wanita. Hal ini terjadi karena wanita harus memenuhi kosa kata yang harus diucapkan setiap harinya. Sebuah studi terbaru di Amerika serikat mengungkapkan bahwa dalam sehari wanita bisa mengucapkan 20 ribu kata sedangkan pria 7 ribu kata. Untuk memenuhi 20 ribu kata, maka wanita sering mencari topik pembahasan entah itu positif atau sebaliknya. Pada artikel ini, penulis tidak bermaksud mencari kelemahan wanita tapi mencoba jelaskan secara ilmiah, karena sebagian wanita belum menjadari dirinya dapat mengucapkan 20 ribu kata per hari, dan itu terjadi secara alamiah dan menjadi faktor utama bergosip. Bukan berarti artikel ini ditunjukan kepada kaum wanita tapi untuk semua orang karena pasti semua orang rindukan adanya kebiasaan good gosip di lingkungannya terutama pada internal keluarga ke-kristenan.

 

Salah satu nilai kekristenan adalah mengembangkan Good Gosip menjadi suatu kebiasaan atau Gaya Hidup.  Untuk mulai kabar baik ini, kita bisa mulai dengan teman kamar atau serumah dan jangan menunda nunda waktu kapan baru memulainya.

 

Oh ia sekarang... sa mau Gosip ne

 

Sa teman kamar, de pu nama inisial T.Y dari suku Lani, bagi sa de tu sa pu teladan.

 Sa benar-benar kagum, kekaguman saya padanya sa  semangat  sekali dan bergairah untuk membungkus semua kisah ini sebagai  cerita kemenangan fictor storiy didalam pena Yonda.

Cerita kemenangan adalah sebuah pernyataan “Iman”  terhadap pengalaman hidup, atau lebih sederhana lagi, sudah menang dari kisah cerita tersebut. Jadi saya sedang cerita sebagai pemenang atas-Nya.

 

Yah kita lanjut.....

Selain kagum, sa banga punya teman seperti dia. Dia adalah teladan, dia sudah terlatih menghendel dan melakukan hal hal yang sepele sampai pekerjaan besar, de tra'pernah mengeluh dengan apa yang dia lakukan,  hal yang paling sa suka tu,  de suka isi sampah di sakunya dan buang pada tempatnya. Memang de sa teman terbaik sudah oh demi.

 De ajar sa bagaimana orang dewasa bersikap saat interaksi dengan orang lain. De bergaul dengan bebas tapi tetap menjadi diri sendiri, de tidak utamakan status sosial, de memperlakukan orang lain sama seperti yang dia lakukan di kamar (Berintegritas).

 Bagi sa de sa pu guru, saat bersama dia sa merasa berada di universitas kehidupan, cara hidupnya mencerminkan karakter Kristus.   

De pu potensi yang Tuhan titip ke dia itu cocok menjadi seorang konselor, artinya semua masalah yang dialami orang yang konseling terselesaikan di mejanya (solusi). Selain itu, dia memiliki hati misionaris kemana saja, karena dia selalu percaya penginjilan adalah panggilan hidupnya. Dia bilang tujuan hidupnya di dunia ini adalah penginjilan. Dia adalah orang yang hidup dengan tujuan dan jelas di bumi ini. 

Hidup dengan tujuan yang jelas membantu kita untuk mengelola dan menghargai waktu dengan hal hal yang berdampak kepada kekekalan.

 

 

 

 

 

Komentar