Diperlukan Waktu: Membentuk atau Mengubah Kebiasaan

 

waktu


Untuk segala sesuatu ada masanya, Untuk apapun dibawa langit ada waktunya. pengkhotbah 3:1

“Waktu lebih berharga dari pada uang, saya bisa mendapatkan lebih banyak uang, tetapi saya tidak akan bisa mendapatkan lebih banyak waktu” (Jim Rohn, dalam buku Robi Afrizan Saputra). Diperlukan suatu musim bagi kelapa hutan untuk menjadi matang, dan Diperlukan Waktu bertahun tahun untuk dapat mengubah atau membentuk kebiasaan baik atau buruk.  Perkembangan kebiasaan yang baik tidak dapat terjadi  dengan mendadak. seperti pertumbuhan sajur hidroponik di samping rumah saya, Pertumbuhan karakter memerlukan waktu.

Secara science jika saya mencoba untuk membuat buah masak lebih cepat, ia akan kehilangan rasa. Misalnya kawan saya memiliki tanaman dan untuk perdagangkan ia  petik tomat sebelum masak sehingga tidak lecek atau rusak selamat pengiriman ke toko toko. Lalu sebelum dijual, tomat yang masih hijau itu desemprot dengan gas CO2 (Karbon di oksida) supaya menjadi merah seketika. Tomat yang disemprot itu memang dapat terjual di dapat dimakan, tetapi tidak dapat dibandingkan dengan rasa tomat yang matang secara alami.

Kalau orang lain mencemaskan seberapa cepat harus bertumbuh, saya lebih memperhatikan seberapa kuat saya bertumbuh. Saya percaya tidak harus terburu-buru karena selalu ada jalan keluar. Adanya Niat dan kesadaran adalah sebuah proses untuk menjadi  pribadi yang  berkarakter matang dimasa depan. Tentu saja menjadi orang yang berkarakter adalah harapan semua orang termasuk saya, tetapi perjalanannya akan memerlukan waktu seumur hidup.Dengan melihat ada banyak karakter, maka untuk memperjelas saya bahas tentang  “apakah Anda punya kebiasaan menunda nunda waktu?”

Contoh paling sederhana adalah saya membuat perjanjian kontrak matkul dengan dosen bawah salah satunya “jika saya terlambat 15 menit terlambat masuk kelas maka saya bersedia menerima konsekuensi alpha (tidak dianggap masuk).” Saya pernah menunda nunda waktu, pada saat   besok hari akan melaksanakan ujian akhir semester UAS. Berjanji dengan dosen dan disuruh hadir pukul 7, di pagi harinya, saya berencana akan belajar pada malam hari. ketika waktu malam tiba,  saya mala bilang ” ah sebentar saja, pass pukul 20:00 wib saya akan belajar.” Saat waktunya tiba,saya malah munculkan alasan lain, ” Cape sekali hari ini. kalaupun dipaksakan pasti tidak akan maksimal. jadi belajarnya nanti subuh saja.  lalu saat waktu subuh datang, saya mala bagun kesiangan. Dan tidak jadi belajar untuk persiapan ijian. Barangkali pengalaman anda mirip dengan cerita saya diatasi, dan biar tidak terulang kembali dengan hal yang sama kita semua perlu perhatikan manajemen waktu berikut;


1. Cacat hal-hal yang akan anda kerjakan

agar tidak bingung dan tahu bahkan lebih terarah dengan apa yang kita lakukan.

2. Tentukan Prioritas

Dari setumpuk pekerjaan anda harus bisa menentukan hal penting dan segera dikerjakan,maka anda tidak akan buru buru dan menghemat waktu.

3. Selesaikan satu persatu

Mengerjakan banyak hal dalam satu waktu sama saya mempersulit diri sendiri jadi kerjakanlah dengan cicil maka perkejaan anda tidak akan menumpuk.

4. Kurangi bermain media sosial
 
Dalam konteks C-19 semua dilakukan melalui media sosial online, tapi jangan sampai condisi ini membuat kita tidak bisa atur waktu untuk berinteraksi dengan teman kita yang membutuhkan kita.  hal ini juga hindari terjadi kecanduan dan bisa melakukan hal yang bermanfaat.

5. Pilih lingkungan dan Menyesuaikan diri

Pengaruh terbesar yang mempengaruhi kita adalah lingkungan dan dengan siapa kita bergaul, karena biasanya teman atau sahabat  sejalan belum tentu sepikir, ikutilah dia yang menolong mu maju dan ia berpengaruh positif.

 

Komentar

Postingan Populer